Jakarta - Berca, salah satu perusahaan yang memenangkan tender lisensi 4G Wimax di pita 2,3 GHZ, mengaku kurang tidur untuk mempersiapkan layanan internet pita lebar yang akan hadir dengan brand produk WiGO tersebut.
"Terus terang sejak kami mendapatkan lisensi 10 bulan lalu, kami semua lack of sleep. Tapi kerja keras itu terbayar, karena sekarang kesiapan kami sudah 90 persenan untuk beroperasi," ungkap Duta Subagio Sarosa, Deputy CEO Berca Global Access, saat diwawancara detikINET di Gedung Berca, TIM, Jakarta.
Pada pertengahan 2009 lalu, Berca memenangkan e-auction untuk mengoperasikan Broadband Wireless Access (BWA) dengan mayoritas lebar pita 30 MHz di 8 zona wilayah yang mencakup daerah-daerah luar Jawa, antara lain Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi bagian Selatan, Bali dan Nusa Tenggara.
Layanan dengan brand WiGO itu sendiri akan mulai diluncurkan di Medan dan Balikpapan pada Oktober 2010, selanjutnya menyusul Batam dan kota-kota besar lain di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Sebagai pemain baru, Berca sendiri tengah sibuk mempersiapkan instalasi back office seperti billing system dan support lainnya, selain juga membangun infrastruktur radio teknologi di tiga wilayah awal.
"Mulai Oktober nanti kami secara bertahap akan grand launching di tiga kota. Medan, Balikpapan, dan Batam. Fokus kami di kota dulu untuk tahun ini. Baru tahun depan, kami akan kembangkan ke 24 kota sesuai lisensi kami," jelas Duta.
Rencana Berca menggelar layanan komersial pada Oktober nanti ternyata belum mengantongi sertifikat Uji Laik Operasi (ULO) dari Ditjen Postel Kementerian Komunikasi Informatika.
"Berca baru tahap mengajukan, suratnya sudah masuk. Belum ada kami mengeluarkan sertifikat ULO sebagai syarat boleh komersial," tegas Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Ditjen Postel Azhar Hasyim.
Sertifikat ULO dibutuhkan untuk mengetahui operator telah memenuhi syarat yang ditentukan seperti penggunaan perangkat dan standar teknologi sesuai regulasi.
"Dalam pemeriksaan nanti kami akan lihat kesiapan Berca, terutama penggunaan perangkat BWA dengan standar nomadic," tegasnya.
Duta sendiri mengakui pihaknya belum mengantungi izin ULO. Secara tak langsung, hal ini diakuinya karena Berca masih punya kewajiban denda akibat keterlambatan pembayaran upfront fee lisensi dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi.
"Kita tidak bisa dapet izin ULO kalau administrasi belum selesai. Tapi kami sudah ajukan, tinggal pemerintah periksa lagi. Kemungkinan bulan depan sudah selesai ULO dan kita bisa segera komersial," pungkas juru bicara Berca.