Senin, 15 November 2010

Analisa Film Dalam Negeri dengan Film Luar Negeri

Gaby dan Lagunya
 
 
Kisah anggota band di sebuah cafe yang terdiri atas Popo ( Guntur Triyoga), Nando (Rendy Kjaernett), Gitta (Leylarey Lesesne), Angel (Gege Elisa), Agnes (Soraya Putri) merangkum lagu yang sempat pupuler pada tahun 2008 Jauh Kau Pergi. Hubungan personal antara Popo dan Gitta sering menjadi ganjalan dalam kemajuan karir band tersebut. Popo, yang menggawangi band tersebut, tidak pernah bisa tegas menerapkan aturan disiplin waktu, anti narkoba, dan anti free seks pada mantan pacarnya tersebut. Otomatis hal tersebut membuat Nando merasa tidak nyaman karena sang ketua pilih kasih.

Keadaan berubah ketika Popo bertemu dengan Gaby (Karina Nadila). Meskipun awam soal musik, suara Gaby cukup bagus untuk menyanyikan lagu band tersebut. Cemburu dengan kehadiran Gaby di samping Popo, Gitta mulai nekad. Dia semakin terpuruk dengan narkoba dan bahkan hamil. Mengetahui bahwa Gitta hamil, Popo dengan berat hati mengeluarkan Gitta dari band dan mengganti vokalisnya dengan Gaby.
Kehadiran Gaby ternyata membawa keberuntungan besar. Produser langsung melirik band mereka dan mengajak rekaman. Di tengah kemajuan karir, Popo menyimpan persoalan mamanya yang menjadi gila akibat ditinggalkan papanya. Sementara Gitta berusaha mendekati Popo dengan berbagai macam alasan. Saat Popo dan Gitta berpelukan, Gaby memergoki dan patah hati.

Perjuangan karir band kembali di ujung tanduk karena Gaby enggan latihan. Sementara Popo juga disibukkan mengurus mamanya. Gitta semakin nekad dengan mencoba bunuh diri. Perasaan Popo yang ingin memenangkan hati Gaby dikesampingkan untuk menyelamatkan Gitta. Rupanya Gitta menyimpan rahasia besar yang membuat hati Gaby luluh.
 
 

Saat penandatangan kontrak yang ditunggu-tunggu tiba, tapi Popo justru menghilang tanpa kabar. Kabar datang justru dari orang tak dikenal yang memberitahukan Popo terluka.

Film ini diadaptasi dari kisah lagu Gaby yang memang fenomenal. Kisah seorang gadis yang bunuh diri karena ditinggal mati kekasihnya, dan sebelum bunuh diri, si gadis menciptakan dan menyanyikan lagu tersebut. Memang ceritanya berbeda dengan versi yang beredar di masyarakat. Namun, racikan ceritanya cukup nyambung.

Yang membuat tidak nyaman dalam film ini adalah angle gambar yang selalu sama. Bawah, kanan, atas, dan frontal di depan sehingga cenderung membosankan. Editing sound juga tidak tergarap sempurna. Positifnya, untuk remaja yang ingin belajar realita dunia band, film ini mungkin bisa jadi panduan bahwa kesuksesan sebuah band itu butuh kerja keras.

 
Genre              : Drama
Sutradara         : Nayanto Fio Nuala
Produser          : Lucki Lukman Hakim
Produksi          : PT. Batavia Pictures
Pemain                        :
  •   Karina Nadila
  •   Guntur Triyoga
  •   Leylarey Lesesne
  •  Rendy Kjaernett
  •  Gege Elisa
  • Soraya Putri
Sumber : klik link


Step Up 3 D


Menipu diri sendiri memang tak pernah mudah. Moose (Adam G. Sevani) tahu kalau ia tak mungkin mengingkari siapa dirinya. Ia terlahir sebagai penari meski orang tuanya selalu menentang keinginan Moose menjadi penari. Meski Moose telah berusaha menghindar dari arena tari namun sepertinya takdir selalu membawanya ke arah yang sama. Bahkan saat ia sudah berusaha untuk kuliah dengan baik.
Secara tak sengaja Moose bertemu Luke (Rick Malambri) yang ternyata adalah pemimpin kelompok tari yang menamakan diri mereka House of Pirates. Dari sebuah atraksi kecil melawan House of Samurai, Luke tertarik pada bakat Moose yang terpendam. Ia lantas mengajak Moose bergabung dengan House of Pirates, ajakan yang tak bisa ditolak oleh Moose.


Sejak bergabung House of Pirates, Moose jadi semakin kesulitan membagi waktu antara menari dan kuliahnya. Di saat yang sama, Luke juga mengalami masalah. Pertemuannya dengan Natalie (Sharni Vinson) ternyata malah mendatangkan masalah baru. Belum lagi House of Samurai yang berambisi menggulung House of Pirates agar tim tari ini tak bisa ikut berlaga di kontes tari World Jam.
Di titik kritis ini House of Pirates yang sudah siap terjun ke World Jam malah harus terpecah belah karena berbagai masalah yang mereka hadapi. Kini semua tergantung Moose. Bisa saja ia kembali kuliah dan melupakan apa yang ia alami bersama para Pirates atau ia malah memilih menyatukan lagi para Pirates untuk berlaga di World Jam.
        
Genre dance memang selalu mendatangkan masalah buat sutradara. Kalau sutradara memilih aktor yang andal dalam berakting, masalah akan muncul saat adegan tari harus dilakukan. Tak semua aktor atau aktris bisa menari dengan baik. Sebaliknya bila memilih penari maka konsekuensinya adalah akting yang buruk. Jarang ada penari yang juga adalah seorang aktor atau aktris. STEP UP 3D ini juga mengalami dilema yang sama.
Karena keputusan tetap harus dibuat, Jon Chu yang dipercaya sebagai sutradara akhirnya menjatuhkan pilihan pada opsi kedua. Ia memilih para penari. Sebagai konsekuensinya, akting mereka memang tak bisa diandalkan. Jangan berharap bisa terlibat dengan para aktor atau aktris ini secara emosional karena mereka sama sekali tak meyakinkan. Kisah yang ditawarkan juga generik. Semua film dari genre dance selalu menawarkan alur kisah yang sama. Kalau tak percaya, coba saja lihat film-film tari sebelumnya. Bahkan sampai saat munculnya demam break dance di tahun 80-an pun alur kisah seperti ini juga yang diusung ke layar lebar.


Dan karena STEP UP 3D adalah film dance maka tak ada gunanya membahas masalah akting atau alur cerita. Yang jadi sajian utama memang kepiawaian mereka mengolah gerak menjadi sebuah tontonan yang menarik untuk dipelototi. Dan karena para pendukung film ini semuanya adalah penari, maka bisa dipastikan tak ada masalah di sektor ini. Untungnya lagi, dengan teknologi 3D, gerak tubuh para penari ini bisa lebih dieksploitasi lagi dengan baik.


Genre          : Drama
Studio          : Offspring Entertainment
Director       : Jon Chu
Producer     : Patrick Wachsberger, Erik Feig, Adam Shankman, Jennifer Gibgot
Pemain        :
  • Rick Malambri
  • Adam Sevani
  • Sharni Vinson
  • Alyson Stoner
Sumber : klik link

0 komentar:

Posting Komentar